Hj. Ratu Tatu Sukarsih, S.Sos.I. Caleg DPRD II Kota Bekasi, dapil Bekasi Selatan

Sekilas tentang Visi, Misi, Program dan Idealisme
Hj. (Bunda) Ratu Tatu Sukarsih


Saat Global Bekasi menghubungi di tempat prakteknya, di daerah Pekayon, Bunda Ratu demikian ia biasa disapa, sedang menangani beberapa pasiennya.


Kebetulan tak berapa lama, setelah saya datang, datang dua rekan wartawan, sepertinya mereka kebetulan ada janji dengannya. Sejenak mengamati tempat praktek konsultan kesehatan di ruang praktek pribadinya yang berukuran kira-kira 2 x 4 meter itu, terbentang selembar sajadah dan di sampingnya, ranjang pasien untuk pemeriksaan.

Setelah saya memperkenalkan diri, akhirnya Bunda Ratu menyetujui untuk melakukan wawancara lebih lanjut ke Bekasi Cyber Park Kalimalang, setelah Bunda menangani beberapa pasien lagi yang tersisa. Saya memanfaatkan waktu dengan saling bertukar informasi dengan rekan wartawan lainnya, Sofa dan Tommy dari TIPIKOR.

Selanjutnya adalah hasil wawancara dengan Bunda yang ternyata suka bercanda, walaupun pada awalnya terkesan tidak murah senyum itu. Adalah hal yang terdengar unik karena saat dia tertarik untuk masuk secara penuh ke dunia politik dia mengalami hal yang tidak mudah. Sedikitnya 3 bulan proses pertimbangan dan sholat Istikharoh sehingga akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke Partai Demokrat. Awalnya adalah dia mendapat tawaran dari dua orang temannya yang berbeda partai, salah satunya adalah dari Partai Demokrat, yang memintanya untuk menjadi kandidat caleg dari partai mereka. Namun dia tidak mau langsung menerima tanpa penuh pertimbangan. "Sungguh hal yang tidak mudah bagi saya untuk memilih kedua partai ini yang memang dikenal cukup baik reputasinya di masyarakat", akunya mengenang peristiwa yang lucu dianggapnya itu.

Setelah 3 bulan sholat Istikharoh, dan ia berusaha untuk mendapatkan pilihan terbaik, akhirnya dia bermimpi. Segala sesuatunya memang sudah ditentukan oleh Allah SWT, kenangnya. Ia pun mendapat mimpi yang cukup unik, dimana dia didatangi oleh SBY dengan menaiki mobil Mercy hitam mengkilat dan masuk ke garasi kemudian mengajaknya masuk setelah bersalaman dan ia pun masuk mobil tersebut. Setelah itu ia pun terbangun. Dan semenjak itulah Bunda Ratu yang telah mempunyai 2 orang putra, mengaku langsung "jatuh cinta" dengan kegiatan berpolitik tentunya melalui kendaraan partai Demokrat hingga kini.

Baginya pula ia menambahkan, bahwa politik dalam ilmu agama yang saya pelajari (Fiqih Asy Syiasah) ada sesuatu yang membuat saya jatuh cinta. Jadi bukan karena saya kenal dengan pimpinan partai atau karena orang penting di partai ini. Dirinya pun menyatakan bahwa sekalipun dia satu kampus dengan H. Awing Asmawi yang notabene adalah Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bekasi ini saat mereka kuliah di Universitas Asy Syafi'iyah, namun baru berkenalan dan akrab justru setelah di Partai Demokrat. Jadi tidaklah tepat bila dia masuk partai ini karena kedekatannya dengan elit politik di Kota Bekasi. Dan ia pun menolak ketika dirinya disebut sebagai tokoh masyarakat. Karena selama ini dia belum merasa jadi tokoh masyarakat, dia menjelaskan, "Kan tokoh masyarakat itu adalah orang yang telah berbuat banyak untuk masyarakat, ujarnya merendah. Sekalipun dia dikenal sebagai juru da'wah wanita di kalangan ibu-ibu majelis ta'lim dan membuka praktek konsultan kesehatan dengan metode do'a serta supranatural, dia masih belum merasa sebagai figur tokoh. Biar orang lain saja yang bilang begitu, saya sendiri tidak pantas mengatakannya.

Figur keibuan yang telah berhasil mendidik anaknya ke jenjang perguruan tinggi ini, juga merinci kenapa ia memilih Partai Demokrat dan mau menjadi caleg wanita beserta ke 3 kolega di partai berlambang bintang merah putih dan persegi biru itu, Di partai ini lah untuk sementara waktu saya dapati sebagai partai yang masih bersih. Partai itu kan ibarat kendaraan, mau kemana arah mana partai ini dijalankan oleh sopirnya, ya terserah kadernya lah. Jadi kalau sopirnya mabuk, ya mobilnya bisa oleng atau celaka hancur. Kemudian saat ia ditanya apakah ia yakin bila Partai Demokrat ini nantinya tidak akan dikendarai oleh supir yang mabuk, maka ia menjawabnya dengan diplomatis dan sigap. Saya tidak bisa memprediksikan apa yang akan terjadi dengan partai ini, tapi saya punya harapan bahwa setiap kader partai Demokrat mempunyai semangat yang tinggi (luhur) untuk bertanggung jawab dan menjunjung nama baik partai ini, dan itu hanya bisa dilakukan oleh kader-kader yang militan.

Bunda Ratu ternyata telah mempersiapkan visi misi tersendiri untuk memenangkan pemilu mendatang. Adapun dalam visinya, Bunda Ratu ingin menciptakan keadaan yang lebih optimal dalam mencapai perbaikan lingkungan masyarakat yang lebih baik. Tampak jelas orientasi kemasyarakatan yang keberpihakannya untuk lingkungan di sekitar bunda terangkum dalam visinya yang cukup ringkas itu.

Saat kami ingin mengetahui lebih jauh tentang misi-misinya saat nanti ia terpilih menjadi caleg, dia membeberkan satu persatu tanpa merahasiakannya sedikitpun. Misi saya bila menjadi anggota legislatif adalah sebagai jembatan penghubung antara masyrakat dengan pemerintah guna mewujudkan kesejahteraan lingkungan di segala bidang. Kemudian saya juga berencana menggali potensi-potensi yang ada pada lingkungan masyarakat yang besinergi dengan pemerintah guna terciptanya kehidupan sosial yang lebih baik. Saya pun ingin mendorong potensi lingkungan masyarakat Bekasi Selatan pada khususnya guna terwujudnya perekonomian masyarakat yang lebih baik. Juga memperjuangkan hak-hak perempuan di dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik. Sedangkan misi saya yang berkaitan dengan RAPBD adalah saya akan mendorong subsidi anggaran pendidikan hingga mencapai 20% dari APBD, demikian jelasnya lebih rinci.

Seperti halnya platform partai ini yang saya sukai dan dukung, yakni partai religius dan nasionalis. Walaupun saya tahu ini bukan partai agama, tapi semua agama bisa masuk ke dalam partai ini, setidaknya orang yang beragama apa pun itu (pen.: bukan komunis) bisa masuk partai ini. Nasionalis dari partai ini artinya segala macam suku bisa masuk partai ini. Dan tokoh berkharisma seperti SBY yang santun dalam berpolitik juga menjadi satu penyebab dirinya mendukung penuh partai ini. Ada satu hal yang harus saya sampaikan, bahwa saya tidak pernah bersaing dengan lawan politik saya, atau juga saya tidak bersaing dengan kolega saya di dalam partai Demokrat untuk menjadi caleg. Lebih tepatnya saya bersaing dengan diri saya sendiri, dimana saya bisa mengabdikan diri dan sejauh mana saya bisa mengembangkan integritas, loyalitas, dan potensi diri saya untuk kemaslahatan rakyat banyak khususnya masyarakat kota Bekasi, itu saja, demikian tandasnya mengakhiri wawancara dengan saya.

(Sidik Rizal)



Nama:
Hj. Ratu Tatu Sukarsih, S.Sos.I.

TTL:
Banten, 15 Mei 1965

Agama:
Islam

Alamat:
Jl. R.H. Umar III 89, RT. 03/RW.02, Kelurahan Jaka Setia Bekasi Selatan

Riwayat Pendidikan:
SD di Banten, tahun 1979
SMP, di Banten, tahun 1982
SMEA, di Jakarta, tahun 1985
PGSMP, di Jakarta, tahun 1988
Universitas Asy Syafi'iyah, lulus tahun 2006

Riwayat Organisasi:

Riwayat Pekerjaan:
==========================================

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama