MUHAMMAD BASIR, Caleg DPRD II Kota Bekasi, Dapil Bekasi Barat & Medan Satria, PKB No. 6


Terpanggilnya sang ayah 3 anak ini ke dunia politik adalah karena platform Partai Kebangkitan Bangsa yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar, sebagai partai yang mengawal Islam As-Sunah Wal Jama'ah dengan bersandikan Al-Qur'an, Hadits Nabi, Ijma dan Qias Ulama serta Ijtihad. Apalagi saat PKB tidak memperoleh satu kursi pun pada periode bhakti DPRD Kota Bekasi 2004-2009 , yang dikarenakan kevakuman kepengurusan DPC PKB di Kota Bekasi.


Lalu Ketua Tanfiz PKB Kota Bekasi, Fathuddin,SE. yang juga caleg DPR RI dari PKB dapil Kota Bekasi dan Depok, meminta Basyir secara langsung untuk menjadi caleg PKB untuk wilayah Kota Bekasi. Hal ini dikarenakan pertimbangan basis massa yang dimiliki oleh Mohammad Basyir lah, sehingga PKB Kota Bekasi mengajaknya jadi caleg DPRD II Kota Bekasi.

Dengan harapan seperti Pemilu tahun 1999 - 2004, dimana PKB mendapatkan kursi di DPRD Bekasi, maka perjuangan Mohammad Basyir dan rekan-rekan sedikitnya harus mencapai jumlah perolehan kursi seperti yang pernah diraih. Itulah sebabnya mengapa kebijakan khusus diberlakukan bagi para caleg PKB yang memperoleh suara mayoritas. Sebagai ilustrasi setiap suara yang diperoleh oleh para caleg, maka ia akan memperoleh Rp.5.000,- per suara. Jadi bila seseorang memperoleh suara ribuan dan tidak mencapai 30% dari BPP maka mereka akan mendapatkan insentif sejumlah suara yang didapat dikalikan dengan Rp.5.000. Sebagai contoh bila caleg dari dapil Medan Satria yang harus memenuhi kuota suara 8.415 orang, pada saat setelah Pemilu 2009 nanti ia memperoleh suara 6500 suara, maka ia akan mendapat insentif dari pengurus PKB Kota sebesar Rp.5.000,- x 6.500 suara= Rp. 32.500.000,- Dan bila suara dipindahkan ke caleg nomor urut yang lebih kecil atau caleg yang memperoleh suara lebih banyak dari perolehannya namun belum mencapai quota 30% BPP, maka dia akan menandatangani kontrak yang akan bergantian menjadi wakil rakyat dengan caleg yang perolehan suaranya lebih banyak hanya saja waktunya hanya 2,5 tahun dari masa bhakti melalui proses mekanisme PAW (Pergantian Antar Waktu).

Kebijakan politis seperti ini rupanya sangat menarik bagi para caleg PKB sehingga bagi mereka yang mempunyai basis massa besar namun tidak memiliki modal uang banyak akan menjadi bersemangat, demikian pula caleg yang memiliki kemampuan finansial besar namun tidak mempunyai basis massa yang banyak akan bersemangat ingin berpartisipasi memenangkan perolehan suara partai yang berbasiskan massa Nahdhatul Ulama ini.

Itulah sebabnya yang menjadi alasan utama Mohammad Basyir untuk berkiprah di PKB, karena menurutnya dengan opsi yang ditawarkan Pengurus Pusat PKB tidak akan menimbulkan konflik internal di kemudian hari setelah Pemilu berlalu. Sepertinya banyak Partai lain yang mengutamakan perolehan suara akan timbul konflik horizontal pasca Pemilu 2009, hal ini kecil kemungkinannya terjadi di dalam PKB, demikian tegas sang wirausaha kontraktor ini.
(Sidik Rizal)


MOHAMMAD BASIR

Tempat/Tanggal Lahir:
Purworejo, 23 Oktober 1959

Agama: Islam

Status: Menikah
Istri: Nuryani
Anak:
--1. Diah Perwitasari (Jakarta, 12 Mei 1988)
--2. Nur Isni Pratiwi (Bekasi, 16 Sep 1991)
--3. Salza Dinda (Bekasi, 11 Juni 1999)

Alamat:
Rawabebek, RT 2/RW 11 No. 16 Kotabaru, Bekasi Barat, 17133

Riwayat Pendidikan:
-- SD Islam Purworejo, lulus 1971
-- SMP Negeri 2 Purworejo, tahun 1972 - 1975
-- STM Negeri 1 Yogyakarta, tahun 1976 - 1979

Riwayat Kerja:
-- 1980 - 1985 : Konsultan Kontraktor Depnakertrans. Proyek Pemukiman di Kalimantan
-- 1985 - 2008: Perusahaan Pengembang (Deeloper) sebagai Estimator Tim Perencanaan
-- 2003-2008 : Freelance, Kontraktor

Riwayat Organisasi:
-- 1999 : Sekretarus Pengurus RT dan RW di lingkungan Kalibar, Rawabebek
-- 1999 - sekarang, Pengurus Majelis Ta'lim dan Mushola
-- Pengurus Paguyuban Warga Rawabebek, Kotabaru

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama